Selasa, 22 November 2011

Pada dasarnya pemisahan nira dari tebu yang terjadi di Stasiun Gilingan mengalami 3 tahapan yaitu :
1. Tahap pertama, Pembukaan sel-sel tebu oleh Cane Preparation. Pada proses ini belum menghasilkan nira.
2. Tahap kedua, Pemerahan mekanis oleh unit gilingan I. Hal ini disebut pemerahan primer dan nira yang dihasilkan disebut Nira Perahan Pertama (NPP).
3. Tahap ketiga, Merupakan proses pemerahan lanjutan dari proses pemerahan primer pada gilingan I. Sebagian merupakan pemerahan mekanis dan sebagian lagi pemerahan dengan pelarutan yang dikerjakan oleh unit gilingan II, III, IV dan V. Nira yang dihasilkan disebut Nira Perahan Lanjutan (NPL).
Untuk menurunkan kadar gula / kristal dalam ampas gilingan, maka dilakukan pemberian imbibisi. Sistem imbibisi yang dipergunakan adalah Compound Imbibition yaitu pemberian air imbibisi pada gilingan akhir kemudian nira hasil perahan gilingan akhir tersebut dimasukkan pada ampas gilingan didepannya dengan diberikan. Demikian seterusnya sampai pada gilingan II. Selanjutnya nira dari Gilingan I dan II masuk ke Rotary Cush-cush guna disaring kemudian dialirkan ke St. Pemurnian dan ampasnya dikirim ke St. Ketel sebagai bahan bakar.

Pemerahan di gilingan



Gilingan
Alat ini berfungsi untuk memerah nira yang terkandung didalam tebu
sebanyak mungkin.Rol-rol gilingan dibuat beralur agar penekanan atau pemerahan
berjalan dengan baik. Adanya alur pada rol gilingan juga menyebabkan gilingan
tidak mudah slip walaupun ampas yang digiling tebal.unit gilingan jenis inimasing-masing terdiri dari 5 roll, yaitu 3 roll
gilingan dan 2 rol Pressure feeder ( rol pengumpan paksa).

Keterangan Gambar :
1. Rol Depan
2. Rol Atas
3. Rol Belakang
4. Kap Atas
5. Pressure feeder Roll
6. Corong / cute
7. Scrapper Atas
8. Scrapper Bawah
9. Kap Samping
10. Ampas Plat
11. Ampas Balk
12. Bantalan Rol
13. Standart
14. Bak Penampung Nira

Bagian-bagian gilingan dan fungsinya :
1. Rol Depan
Sebagai landasan tekanan roll atas pada pemerahan pertama.
2. Rol Atas
Sebagai penekan cacahan tebu.
3. Rol Belakang
Sebagai landasan tekanan roll atas pada pemerahan kedua.
4. Kap Atas
Sebagai penahan roll atas.
5. Pressure feeder Roll
Sebagai pengatur dan pengumpan tebu yang masuk ke gilingan.
6. Corong / cute
Sebagai saluran masuk cacahan tebu dari roll pengumpan menuju roll gilingan.
7. Scrapper Atas
Sebagai pembersih sisia ampas yang terselip pada alur roll atas.
8. Scrapper Bawah
Sebagai pembersih sisia ampas yang terselip pada alur roll atas.
9. Kap Samping
Sebagai penahan rol muka atau roll belakang.
10. Ampas Plat
Sebagai penahan ampas diantara roll muka dan roll belakang agar tidak
berceceran.
11. Ampas Balk
Sebagai tuas tempat pengaturan posisi ampas plat.

Cara Kerja
Tebu yang telah dicacah masuk melalui pressure feeder (roll pengumpan)
dan ditekan menuju bukaan roll depan. Cacahan tebu yang sudah masuk celah roll
depan mendapat tekanan yang disebabkan roll gilingan atas dan roll gilingan
depan. Tekanan ini menyebabkan terjadinya pemerahan sehingga nira tebu keluar.
Ampas hasil perahan pertama dilewatkan ampas plat dan masuk ke pemerahan
kedua yang di akibatkan penekanan antara roll gilingan atas dengan roll gilingan
belakang. Dari bukaan belakang, ampas tebu keluar supaya tidak terbawa roll atas
dan roll belakang maka dipasang skrapper plat yang berfungsi untuk
membersihkan ampas tebu. Nira jatuh ke dalam bak penampung nira dan
ampasnya jatuh ke dasar intermediate carrier ( IMC ) yang membawanya ke unit
gilingan selanjutnya sampai pada gilingan akhir.
12. Bantalan Rol
Sebagai metal yang merupakan tumpuan as roll.
13. Standart
Merupakan pondasi dari gilingan.
14. Bak Penampung Nira
Tempat untuk menampung nira hasil perahan roll.
alat pengangkat (cane unloading crane)

Alat pengangkat merupakan alat yang tugasnya memindahkan/mengangkat
tebu dari lori atau truck pengangkut tebu ke meja tebu.

Keterangan gambar :
1. Landasan lajur peluncur
2. Roda peluncur
3. Kelos kabel baja pengangkat
4. Kelos kabel baja penarik gebral
5. Gebral
6. Tempat pengait rantai
7. Ruang operator
Bagian-bagian Cane Unloading Crane beserta fungsinya sebagai berikut :
1. Landasan lajur peluncur
Sebagai jalan roda untuk bergerak maju dan mundur saat pengoperasian.
2. Roda peluncur
Sebagai tumpuan gulungan kabel baja.
3. Gulungan/Kelos kabel baja pengangkat
Tempat gulungan kabel baja pengangkat tebu.
4. Kelos kabel baja penarik gebral
Tempat gulungan kabel baja penarik gebral agar terlepas dari pengait.
5. Gebral
Sebagai tempat untuk melepaskan mata rantai pengikat tebu.
6. Tempat pengait rantai
Sebagai tempat untuk mengaitkan mata rantai pengikat tebu.
7. Ruang operator
Sebagai tempat untuk mengoperasikan Cane Unloading Crane.

Cara Kerja
Tebu yang berada pada lori maupun truck diatur agar tepat berada di
bawah crane, kemudian tebu tersebut diikat dengan rantai pengikat. Ujung rantai
dikaitkan pada gebral. Setelah terikat dan terkait, operator menekan tombol
operasional crane sehingga tebu terangkat dari lori dan diatur sedemikian rupa
hingga tebu tepat berada di atas meja tebu. Tebu diturunkan dengan arah tegak
lurus, kemudian rantai dilepas dengan menggunakan motor penggulung kabel baja
penarik gebral bersamaan dengan rantai pengikat tebu ditarik lagi ke atas dan
digerakkan ke arah lori atau truck berikutnya untuk kembali mengangkat tebu.


Krepyak Tebu (Cane Carrier) merupakan alat pengangkut tebu yang
berfungsi membawa tebu yang dijatuhkan dari meja tebu dan mengirimkannya ke
unit alat kerja pendahulun (cane preparation) berikutnya yaitu unit pisau tebu
(cane cutter), perata (carding drum) dan HDHS. Krepyak Tebu (Cane Carrier)
berbentuk potongan-potongan plat besi yang disusun merata pada rantai melingkar
dimana masing-masing ujung rantai bertumpu pada roda gigi . Pada roda gigi
bagian atas dihubungkan oleh motor penggerak sebagai pemutar Krepyak Tebu
(Cane Carrier) secara kontinyu.

Bagian-bagian Krepyak Tebu dan fungsinya adalah sebagai berikut:
1. Roda penggerak
Untuk menggerakkan rantai. Roda penggerak dihubungkan dengan motor
listrik.
2. Rol sapu krepyak
Untuk membersihkan krepyak.
3. Roda penahan
Untuk menahan krepyak agar tidak bergetar.
4. Rantai
Sebagai tempat kedudukan krepyak.
Cara Kerja
Roda penggerak yang digerakkan oleh elektromotor menggerakkan Krepyak
Tebu dan mengangkut tebu yang berada diatasnya menuju ke alat kerja
pendahuluan yang terdiri dari Cane Cutter I dan II untuk dicacah / dipotong,
kemudian dibawa ke Carding Drum sebagai perata tebu dan selanjutnya ke HDHS
(Heavy Duty Hammer Shredder).
Meja tebu (Cane table)

Alat ini berupa meja yang permukaan atasnya mempunyai kemiringan 15 o
dan dilengkapi dengan 6 lajur rantai peluncur. Fungsi dari meja tebu sebagai
pengumpan proses pemerahan digilingan melalui cane carrier. Alat ini
dioperasikan secara manual oleh operator dengan ketebalan dan waktu peluncuran
secara merata.

Bagian-bagian Meja Tebu beserta fungsinya adalah sebagai berikut :
1. Meja tebu
Sebagai tempat meletakkan dan mengatur pemasukkan tebu ke krepyak tebu.
2. Motor listrik
Untuk menggerakkan rantai di meja tebu.
3. Roda gigi penggerak
Sebagai alat bertumpu dan berputarnya rantai.
4. Rantai
Sebagai alat penggerak tebu sehingga tebu dapat dipindahkan ke krepyak tebu.
5. Tiang
Sebagai penyangga meja tebu.
Cara kerja :
Tebu yang diangkat oleh crane diletakkan melintang di atas rantai peluncur
yang terdapat pada meja tebu. Rantai peluncur tersebut berbentuk melingkar
dimana pada masing-masing ujung bertumpu pada roda gigi. Roda gigi bagian
depan dihubungkan oleh motor penggerak. Motor ini dikendalikan oleh operator
untuk menggerakkan rantai peluncur ke depan, sehingga mendorong tebu masuk
ke krepyak tebu secara bertahap dan perlahan-lahan. Diupayakan dalam
operasional pengumpanan tebu dari meja tebu jatuh ke krepyak ampas bisa merata
ketebalannya.

Merupakan pisau tebu yang terpasang pada disk dengan
susunan beralur ulir agar tebu yang tidak tercacah oleh pisau yang satu akan
tercacah oleh pisau yang lainnya.

Bagian-bagian Cane Cutter beserta fungsinya adalah sebagai berikut :
1. Piringan (disc)
Tempat kedudukan pisau-pisau tebu.
2. Pisau
Untuk memotong dan mencacah tebu.
3. Baut
Sebagai penguat posisi pisau tebu agar tidak lepas dari piringan.
4. Bearing
Tempat kedudukan as.
5. As rotor
Sebagai dudukan piringan (disc).


dari susunan tebu tersebut dapat diketahui hal sebagai berikut....
Brix = Pol + BG
Pol = Brix - BG
BG = Brix - Pol
Zat kering = BG + Pol + Sabut

Sementara itu untuk ampas terdiri dari :
sabut
air
Pol
bukan gula

sehingga jika misalnya dalam ampas :
sabut % tebu = 15 %
ampas % tebu = 30 %
maka sabut % ampas = 15/30 = 50 %